Bamsoet Duga Fayakhun Catut Nama Golkar Demi Kepentingan Pribadinya
Menanggapi adanya hal ini, Ketua DPR Bambang Soesatyo menampik adanya fakta hukum yang terungkap dalam persidangan itu. Mantan Bendahara Umum Partai Golkar periode 2016 ini menegaskan, tidak ada aliran uang dari penyelenggaran Munaslub berasal uang korupsi.
"Enggak ada itu, itu uang dari Partai Golkar," tegas Bambang di Gedung DPR, Jakarta, (25/1).
Bambang juga menegaskan, tidak pernah berhubungan dengan koleganya Fayakhun Andriadi, untuk membicarakan mengenai Munaslub.
"Saya tidak pernah berhubungan dengan Fayakhun terkait dengan Partai Golkar, tanya yang bersangkutan jangan dikaitkan ke Golkar dong," katanya.
Namun demikian, pria yang akrab disapa Bamsoet ini menduga bahwa Fayakhun hanya mengklaim uang tersebut untuk Munaslub. Padahal buktinya memang tidak ada aliran uang pengadaan satelit monitoring dan drone di Bakamla ke Munaslub Partai Golkar.
"Mana tau dia cuma ngaku-ngaku Golkar ini," tuturnya.
Oleh sebab itu, Bambang berpesan awak media untuk menanyakan langsung ke Fayakhun Andriadi apakah benar ada uang yang mengalir ke penyelenggaran munaslub.
"Tanyakan ke orangnya bisa saja dia menjual nama Partai Golkar untuk mengambil keuntungan," pungkasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR Fayakhun Andriadi sempat mendesak Managing Director PT Rohde and Schwarz, Erwin Arif untuk mengirimkan uang untuk keperluan musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar.
Adapun Erwin merupakan vendor yang digunakan PT Melati Technofo Indonesia, selaku pemenang lelang proyek pengadaan satelit monitoring dan drone di Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Hal itu terungkap dalam persidangan dengan terdakwa Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Bakamla Nofel Hasan, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (24/1), dengan Erwin sebagai saksinya.
Semula, Jaksa Penuntut Umum KPK menunjukkan barang bukti berupa percakapan antara Fayakhun dengan Erwin melalui aplikasi pesan singkat, WhatsApp tertanggal 4 Mei 2017. Dalam percakapan itu, Fayakhun meminta Erwin untuk memberitahu pihak PT Melati Technofo, agar lebih dulu membayarkan USD 300 ribu secara tunai.
"Bro, kalau dikirim Senin, maka masuk di tempat saya Kamis atau Jumat depan. Padahal, Jumat depan sudah munas Golkar," demikian bunyi pesan singkat itu.
Jaksa KPK Kiki kemudian mengonfirmasi kepada Erwin maksud dari percakapan tersebut. "Kalau menurut Fayakhun, transfer hari Senin masuk ke akunnya hari Jumat. Sedangkan, mereka membutuhkan hari Jumat, jadi permintaan Fayakhun sebelum hari Senin sudah dilakukan," jelas Erwin.
Di dalam percakapan via WhatsApp itu, Fayakhun juga mengatakan uang tersebut akan diberikan untuk petinggi-petinggi Partai Golkar. "Apa bisa dipecah: yang cash di sini 300rb, sisanya di JP Morgan? 300rb nya diperlukan segera untuk petinggi2 nya dulu. Umatnya nyusul minggu depan," sebut pesan itu lagi.
Terkait itu pesan itu, Erwin menerangkan bahwa itu terkait munas Partai Golkar. Fayakhun membutuhkan dana untuk diberikan kepada petinggi partainya. Sedangkan, sisanya untuk pejabat partai kelas bawah, yang penyerahannya bisa ditransfer ke rekening JP Morgan. Selanjutnya, Erwin menyampaikan permintaan Fayakhun itu kepada Muhammad Adami Okta, pegawai PT Melati Technofo.
Sekedar informasi, Partai Golkar menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) digelar pada 14-17 Mei 2016 di Nusa Dua, Bali. Dari hasil Munaslub itu, terpilih lah Setya Novanto sebagai ketuanya.
(gwn/JPC)
Thanks for visiting our article Bamsoet Duga Fayakhun Catut Nama Golkar Demi Kepentingan Pribadinya . Please share it with kind.
Sincery My path, My Lovely garden
SRC: https://www.jawapos.com/read/2018/01/25/183860/bamsoet-duga-fayakhun-catut-nama-golkar-demi-kepentingan-pribadinya
Comments
Post a Comment