PDIP Serahkan ke Rakyat Sikapi Pemetaan Politik Pilkada Versi Habib Rizieq : Okezone News


PDIP Serahkan ke Rakyat Sikapi Pemetaan Politik Pilkada Versi Habib Rizieq : Okezone News



JAKARTA - Alumni 212 melalui Dewan Pembina Habib Rizieq Syihab sudah mengantongi peta politik untuk Pilkada Serentak 2018. Setidaknya ada tujuh poin yang pemetaan yang dilakukan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai peta kekuataan politik dalam pemilu adalah rakyat yang menentukan bukanlah seorang tokoh.
“Yang penting pemilu itu untuk rakyat. Yang memilih pemimpin itu rakyat, bukan tokoh sehingga hal-hal yang dianjurkan dengan cara-cara kurang pas, biar rakyat yang menilai,” ujar Hasto di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 27 Januari 2018 malam.
(Baca Juga: Pengawalan Pribadi Kandidat Pilkada 2018 Jadi Tugas Berat Polri)
Sebab itu, Hasto menegastakan mengenai hal pemilu ini sebaiknya diserahkan kepada rakyat. Sebab, lanjut dia, rakyat yang memilih dan bisa memberikan penilaian.
“Jadi, kita serahkan kepada rakyat apakah rakyat benar-benar memilih atas kinerja atau atas pertumbuhan yang lain kami menyerahkan sepenuhnya pada penilaian rakyat,” tutur Tjahjo.
Sementara soal PDIP yang juga disebut Presidium Alumni 212 sebagai partai biang kerok, Hasto menilai seharusnya politik jangan dijadikan sebagai ajang permusuhan agar bisa menghindari perpecahan bangsa Indonesia.
“Mari kita lihat bahwa wajah politik membangun peradaban. Jangan wajah politik membangun permusuhan, kita sudah membangun komitmen sebagai satu bangsa sehingga komitmen itulah yang harusnya dijaga pemimpin rakyat akan tahu siapa yang betul-betul berdedikasi untuk rakyat dan negara,” tegasnya.
(Baca Juga: Hadapi Pilkada, Bawaslu Siapkan Kelengkapan Pengawas)
Sekadar diketahui, berikut adalah tujuh pemetaan politik pilkada yang disampaikan alumni 212 atas persetujuan Habib Rizieq:
1. Koalisi 212 utuh tanpa ditunggangi partai pendukung penista agama, seperti di Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara.
2. Koalisi 212 utuh tapi ditumpangi partai pendukung penista agama, seperti di Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sulawesi Tengah.
3. Koalisi 212 terbelah sehingga sebagian koalisi 212 tanpa partai pendukung penista agama dan koalisi 212 sebagian lagi ditumpangi oleh partai pendukung penista agama, seperti di Sumatera Selatan dan Maluku Utara.
4. Koalisi 212 terpecah sehingga masing-masing koalisi dengan partai pendukung penista agama, seperti di Riau, Lampung, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Maluku. 
5. Koalisi 212 tidak berarti karena fokus di cagub-cawagub muslim melawan cagub-cawagub muslim, seperti di Kalimantan Barat.
6. Koalisi 212 tidak berarti karena semua calon non-muslim sehingga fokus kepada 'Akhoffudh Dhororain' (mudharat yang lebih ringan), seperti di Papua dan Nusa Tenggara Timur.
7. Pilkada di tingkat kota dan kabupaten juga mengalami situasi seperti di atas, sehingga penyikapannya tidak akan mengikuti kaidah yang sama. (Ari)

(fzy)



Thanks for watching our article PDIP Serahkan ke Rakyat Sikapi Pemetaan Politik Pilkada Versi Habib Rizieq : Okezone News. Please share it with kind.
Sincery My path, My Lovely garden
SRC: https://news.okezone.com/read/2018/01/28/337/1851253/pemetaan-politik-pilkada-versi-habib-rizieq

powered by Blogger Image Poster

Comments